BIOFISIK
( Bobot Jenis,
Tegangan permukaan, dan Emulsi )
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita selalu melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
reaksi-reaksi kimia. Salah satu yang berhubungan dengan hal ini adalah
biofisik. Dalam praktikum biofisik ini, akan membahas tentang bobot jenis,
tegangan permukaan cairan, dan emulsi secara sederhana. Biofisik berasal dari
dua kata, yaitu bio dan fisik. Bio berarti hidup dan fisik adalah sebuah kata
yang berarti badan/zat yang dapat terlihat oleh mata juga terdefinisi oleh
pikiran. Jadi biofisik dapat didefinisikan suatu benda/zat yang terlihat oleh
mata yang meliputi interaksi dengan benda lain ( Arif 2008)
Bobot jenis adalah rasio massa dari
suatu benda atau zat dengan massa air pada volume dan temperatur yang sama.
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur bobot jenis cairan pada
temperatur60°F atau 15,55°C. densitometer berskala 1,000-I,006 g/ml. Hal yang
dibahas dalam bobot jenis adalah tentang pengertian bobot jenis dan
perbandingan relatif antara massa jenis, bobot jenis urin manusia, dan bobot
jenis berbagai larutan alamiah yang meliputi BJ akuades, larutan NaCl 0,3%,
NaCl 0,9%, NaCl 5%, glukosa 5%, air kelapa, air kran, dan larutan albumin 1%.
Di
samping bobot jenis, zat pelarut juga memiliki tegangan permukaan yang
merupakan daya tahan lapisan tipis permukaan suatu cairan terhadap usaha untuk
merubah luas permukaan suatu cairan tersebut. Tegangan permukaan cairan yang
dibahas yaitu mengenai pengertian tegangan permukaan cairan, tegangan permukaan
cairan alamiah, jumlah tetesan dan tegangan permukaan. Dalam pembahasannya akan
berhubungan dengan teori Newton “ Ketika sebuah tekanan shear diterapkan pada
sebuah benda padat, badan itu akan berubah bentuk sampai mengakibatkan gaya
yang berlawanan untuk mengimbangkan, sebuah ekuilibrium. Namun, ketika sebuah
tekanan shear diterapkan pada sebuah fluida, separti angin bertiup di atas
permukaan samudra, fluida mengalir, dan berlanjut mengalir ketika tekanan
ditarapkan. Ketika tekanan dihilangkan, umumnya aliran nerkurang karena
perubahan internal energi” (Petrucci 1992)
Emulsi adalah suatu suspensi
metastabil terdiri dari dua atau lebih zat yang tidak saling melarutkan. Contoh
emulsi adalah minyak dan air yang dapat membentuk emulsi cair apabila suatu
pengemulsi ditambahkan dengan larutan tersebut makaair dan minyak dalam sekejap
akan memisah kenbali karena perbedaan tingkat polaritas diantara dua zat
tersebut. Emulsi yang di praktikumkan adalh emulsi cair melibatkan campuran dua
zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair
polar dan zat cair minyak kelapa dan
sabun, emulsi minyak kelapa dan gum arab, emulsi alamiah, dan emulsi industri.
PEMBAHASAN
Prinsip
percobaan pengukuran bobot jenis adalah dengan membandingkan massa zat dengan
volumenya dalam suatu wadah. Nilai bobot jenis ini konstan, sehingga dapat
dijadikan standar. Namun bobot jenis juga dipengaruhi oleh suhu. Suhu akan
menyebabkan volume cairan meningkat. Akibatnya, bobot jenis yang dihasilkan
akan semakin kecil. Dengan urinometer, bobot jenis dapat diukur dengan
mengamati nilai yang tertera pada alat. Sedangkan larutan NaCl 0,3 % dan NaCl 5
% memiliki konsentrasi berbeda sehingga bobot jenisnya pun tidak sama. Larutan
NaCl 5% memiliki bobot jenis lebih besar dibandingkan dengan larutan NaCl 0,3
%. Perbedaaan konsentrasi disebabkan oleh kandungan zat terlarut dalam larutan
tersebut.
Bobot jenis urin pada individu yang
satu berbeda dengan yang lainnya. Produksi urin manusia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: air yang dikonsumsi, hormon ADH, suhu, jenis kelamin,
usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Jika seseorang banyak mengkonsumsi air, maka bobot jenis urin semakin kecil karena urin
bersifat encer atau konsentrasi rendah. Sesuai dengan definisi bobot jenis
yaitu semakin kecil massa dari zat terlarut atau semakin besar massa air (pada
volume dan temperature yang sama) maka bobot jenis semakin kecil.
Emulsi
adalah suatu campuran stabil dari dua zat
yang tidak biasanya campuran seperti minyak (Howard,2003). Kita dapat menentukan tetesan kecil
adalah campuran minyak dalam air (oil in water) atau campuran air dalam minyak
(water in oil). Dalam menentukan tipe emulsi tersebut yaitu dengan menggunakan
campuran sudan merah. Sudan merah sifatnya larut dalam lemak, sehingga campuran
zat akan bergranula merah dibawah pengamatan mikroskop jika yang menjadi media
pendispersi adalah minyak. Emulsi terjadi jika suatu campuran bersifat stabil,
yaitu dua zat terpisah karena bobot jenisnya berbeda.
Tegangan
permukaan adalah suatu fenomena yang menarik dalam fluida (zat cair). Contoh
menarik adalah bunga teratai yang tidak tetap hidup di permukaan air karena
adanya tegangan permukaan, sehingga mencegah air menenggelamkan bunga tersebut.
Tegangan permukaan adalah suatu usaha oleh zat cair untuk membuat permukaan baru
yang sekecil mungkin (Hendra,2009). Berdasarkan
data diatas, dapat dinyatakan bahwa semakin besar bobot jenis dari suatu zat
cair maka tegangan permukaannya semakin tinggi. Namun, pada data diatas
menunjukkan hal yang berbeda. Contoh, jarum seharusnya terapung diatas
permukaan air disebabkan tegangan permukaan air yang kuat sehingga dapat
mencegah jarum tenggelam. Gaya kohesi (gaya tarik menarik molekul sejenis)
sangat kuat. Kesalahan ini bisa terjadi karena kesalahan praktikan dalam mengamati
objek.
SIMPULAN
Dari
percobaan berdasarkan data diatas dapat disimpulkan beberapa hal. Untuk
menghitung bobot jenis yang merupakan perbandingan massa zat dengan volumenya
dalam suatu wadah, kita harus mengetahui massa zat itu sendiri dan massa
pelarut dalam hal ini air. Bobot jenis penting untuk mengetahui seberapa besar
tegangan permukaan suatu cairan. Bobot jenis berbanding lurus dengan tegangan
permukaan zat cair. Bobot jenis juga diperlukan untuk mengetahui seberapa
stabil suatu campuran zat atau yang lebih dikenal sebagai emulsi. Perbedaan
bobot jenis menyebabkan suatu zat tidak bercampur karena ikatan molekulnya juga
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar